Di "Bangku Cadangan"







Kemarin Vani menemani Mia shopping, karena pacar Mia lagi nggak bisa nganterin. Weekend lalu, ia seharian nyalon bareng Olive karena Arin, teman mereka yang lain batal menemani Olive. Tapi, giliran ada tiket konser ekstra, nggak ada tuh yang kepikiran mengajak Vani. Kalau dipikir-pikir, ia sering sih diajak sama teman-temannya hanya sebagai "cadangan" kalau ada yang berhalangan. Pernah mengalami hal yang sama?


Kok, Jadi Cadangan?

Sekali dua kali jadi "cadangan", bisa dibilang hanya kebetulan. Kalau lebih dari itu, tandanya tema-teman kita cenderung menomorduakan kita. Kenapa bisa begitu ya?


1. Beda ukuran kedekatan

Boleh jadi kita beranggapan sangat dekat dengan seorang teman, namun nggak demikian dengan si teman. Ia justru merasa lebih akrab dengan yang lain, sehingga nggak memprioritaskan kita. perbedaan persepsi kayak gini sangat mungkin timmbul, karena kita nggak pernah membahas ukuran "kedekatan" saat berteman , kan?



2. Terlalu dekat

Sebaliknya, ada pula kasus saking akrabnya hubungan kita dan sobat, dia jadi cenderung memperlakukan kita seenaknya. Menurutnya, kita bisa diandalkan dan nggak akan sakit hati jika dijadikan pilihan terakhir.


3. Terlalu easy going

Setiap kali diajak teman, kita (hampir) selalu menerimanya meskipun tahu kalau kita bukan pilihan pertama mereka. Kecenderungan "gampangan" seperti ini, bisa membuat teman menggampangkan kita. Baginya, kita akan selalu siap sedia mnjadi "ban serep".


4. Ribet

Nggak bisa berpanas-panasan dan harus dianter jemput naik mobil adalah syarat utama jalan bareng kita.Dengan kebiasaan yang ribet tersebut, jangan heran kalau teman nggak terlalu semangat melakukan sesuatu bareng kita. Mereka akan memilih mengahbiskan waktu bareng teman lain yang tidak merepotkan.



Jadilah Pemain Utama

Berada di posisi kedua dan bukan utama dalam pertemanan , memang kurang menyenagkan. Kalau terus didiamkan, kita akan merasa makin tersisih. Dengan adanya langkah berikut ini, kita bisa mendongkrak posisi dan menjadi pemain utama !


1.Berkacalah


Evaluasi diri kita sendiri, terutama tentang kelakuan kita saat pergi sama teman. Sikap manja, atau mau menang sendiri, atau nggak bisa susah itu bisa membuat teman kita enggan menghabiskan waktu bersama kita. Saatnya menyesuaikan diri dan mengubah sikap tersebut.


2. Perluas Pergaulan


Jadi kita nggak akan tergantung atau mengintil teman yang itu-itu saja. Kalau dia nggak mengajak kita untuk melakukan suatu kegiatan, kita pun bisa pergi dengan yang lain.


3. Nggak Perlu menerima semua ajakan teman hanya untuk dapat diterima dalam pergaulan


Jual mahal dikit boleh dong? Kalau memang ajakannya mendadak dan kita punya urusa lain, coba tolak saja. Selain lebih nyaman untuk diri kita, juga memperlihatkan bahwa kita nggak bisa diperlakukan seenaknya


4. Langsung Sampaikan


Jika hubungan kita dengan teman tersebut memang sangat dekat, nggak ada salahnya berterus terang. Katakan bahwa kita tidak meerasa nyaman dengan perlakuannya.


Walaupun sudah jadi pemain utama, nggak ada salahnya sesekali menjadi cadangan, saat teman benar-benar membutuhkan. Dengan catatan, ini kita lakukan semata-mata untuk membantu teman.



Sumber: Majalah GADIS edisi 10/2011

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar